8/10/2010

PESANTREN AL ITTIHAD CIANJUR : PERPADUAN KURIKULUM SEBAGAI PEMIKAT

Berbicara tentang pondok pesantren, tentunya tidak terlepas dengan sistem dan manajemen yang digunakan sebagai upaya pengembangan yang diharapkan oleh pesantren tersebut. Al Ittihad merupakan salah satu dari sekian banyak pesantren di kabupaten Cianjur yang sukses membentuk santri yang siap menghadapi tantangan zaman yang serba modern ini.
Letaknya yang startegis dan tidak jauh dari terminal Rawa Bango, yaitu di Jl Raya Bandung Km 3 Rawabango, Bojong Karang Tengah, Cianjur, Jawa Barat. Pesantren tersebut berdiri diatas tanah wakaf dari H. Ecep Badruddin, BA, ia merupakan saudagar sukses dari Jakarta dan juga sukses dalam membina Yayasan Budi Mulia. Yayasan ini bergerak dibidang pendidikan formal dan informal yaitu RA, TKA, TPA, dan Madrasah Diniyyah. Dari situlah H Cecep terinspirasi untuk mendirikan lembaga pendidikan pesantren, maka didirikanlah pondok pesantren ini di atas tanah seluas 11.000 meter2 di daerah Cianjur.
Dari pasangan H. Ecep Badruddin dengan Hj. Mimin Rukoyah ini mempunyai putri yang bernama Dra. Hj. Ety Muflihah kemudian dinikahkan dengan seorang pemuda cerdas kelahiran Berebes, Jawa Tengah bernama H. Kamali Abd. Ghani. ia adalah alumni pesantren Lirboyo dan sempat mengajar di Pondok Pesantren Darul Rahman, Jakarta. Atas kemahiran H. Kamali dalam berbagai disiplin ilmu, maka dipercayakanlah pesantren tersebut kepadanya. Oleh karenanya pada tahun 1997 KH. Kamali Abd. Ghani beserta isteri dan kedua anaknya saat itu, hijrah ke Cianjur tepatnya ke lokasi dimana pesantren tersebut akan dibangun.
Awal pembelajaran dimulai pada bulan Juli 1997, dengan fasilitas apa adanya dan santri seadanya hanya 14 orang santri. Kegiatannya pun dimulai dengan segala kesederhanaan dan kesahajaan. Semua ini terwujud berkat dorongan dari beberapa orang tua siswa yang ingin menyekolahkan putra-putrinya di pesantren diiringi semangat ingin mewujudkan impian.
“Awalnya kami mendirikan pesantren ini apa adanya, dengan modal 14 santri dan tidak terlalu banyak hal yang harus kami lakukan karena kami sebagai pendatang bukan asli warga Cianjur dan harus menyesuaikan dengan daerah yang baru ini” Tutur KH. Kamali saat diwawancarai majalah Risalah NU
Lebih lanjut Kyai kelahiran Berebes 1958 tersebut mengatakan jenjang yang pertama di buka adalah SMP, dengan memadukan kurikulum DIKNAS, Lirboyo dan Gontor. Perpaduan ini kami ambil sebaik-baiknya walaupun tidak sempurna dan tidak bisa menghasilkan alumni sebaik kedua lembaga besar tersebut.

Awal Perkembangan

Pesantren Al-Ittihad didirikan dengan membawa misi mengembangkan ilmu pengetahuan keagamaan yang berorientasi kepada penguasaan kitab salaf sebagai ciri pokok pesantren dengan menggunakan sistem pengajaran pesantren Lirboyo, penerapan bahasa Arab dan bahasa Inggris dengan dalam keseharian dengan metode Gontor, sehingga santri menjadi lebih siap menghadapi tatangan global. Dengan misi seperti itulah kemudian pesantren ini mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Perkembangan pesantren Al-Ittihad lebih nampak lagi setelah hadirnya Drs. Aguslani Mushlih ZA seorang aktivis yang kemudian diamanahi menjadi Kepala SMP.
Tahun 2000 Pondok Pesantren al Ittihad diresmikan oleh Asda Cianjur yang pada saat itu bupatinya adalah Drs. H. Harkat Handiamihardja. Setelah diresmikan, manajemen dan sistem pengajaran di pesantren ini pun mulai tampak perkembangannya, hal ini terlihat dengan mengadopsi sistem dan kurikulum pendidikan formal dari Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS).
Karena itu, Periode 1999-2000 dapat dikatakan sebagai awal masa kemajuan pesantren ini. Nama SLTP Al-Ittihad pun dirasa tidak asing di kalangan masyarakat Kabupaten Cianjur, dan ini juga masa pertama kali SLTP Al-Ittihad mengikuti Ujian Nasional. Para siswanya dinyatakan LULUS 100%. Untuk melanjutkan pendidikan pesantren agar berkesinambungan, maka pada periode ini pesantren mendirikan SMU. Sebagai figur kepemimpinan untuk mengelola SMU tersebut, ditunjuk Dra.Hj.Ety Muflihah sebagai Kepala yang pertama. Pada masa ini para santri mulai bertambah dari berbagi daerah yang jumlahnya mencapai 300 orang lebih.
Penerapan pemahaman Islam yang inklusif dan progresif yang diajarkan oleh pesantren ini kepada para santrinya, terkadang menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Awalnya masih ada sebagian masyarakat yang bertanya-tanya mengenai faham yang dianut oleh pesantren Al-Ittihad. Namun setelah pimpinan pesantren KH.Kamali Abd.Ghani terpilih menjadi Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cianjur masa khidmat 2000-2001 maka sangkaan buruk masyarakat itu lambat laun hilang dan keinginan memasukkan putra putrinya ke pesantren ini pun semakin kuat.
Tidak hanya itu, jaringan yang dimiliki pesantren al Ittihad cukup luas. Karena itu pesantren ini mulai banyak menerima bantuan antara lain yang diperuntukkan bagi pembangunan sekolah melalui Departemen Pendidikan Nasional, dengan program imbal-swadaya. Pesantren Al Ittihad juga pernah menerima dana hibah dari Belanda, bahkan Kepala SMP Al-Ittihad pada tahun 2002- 2003 saat itu Aguslani Mushlih ZA menerima Piagam Penghargaan dari Bupati Cianjur Ir.H.Wasidi Swastomo,M.Si, sebagai Kepala SMP terbaik dalam mengelola dana Hibah Belanda Tahun 2003.
Dengan motifasi seperti itu, para pimpinan di lingkungan pesantren baik kepala sekolah, guru, maupun para santri berlomba-lomba mencetak prestasi bagi kepentingan pengembangan pesantren. Kini kepemimpinan SLTP telah beralih dari tangan Ust. Aguslani Mushlih ZA kepada Ust.Hendri Irawan S.Pdi. Menurut Ustadz Hendri, ada sebuah prinsip yang harus dicamkan. “Jangan puas dengan apa yang sudah didapatkan, pertahankan sesuatu yang sudah ada dan berusahalah menyempurnakan segala kekurangan yang ada “ Motivasi ini diharapkan dapat mempersatukan guru dan menjadi satu strategi untuk membangun sebuah teamwork yang baik.

Kegiatan Santri

Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan dimana aktivitas sehari-hari para santrinya diatur dalam sebuah jadwal yang ketat dalam kerangka sebuah proses pembelajaran. Pengaturan agenda kegiatan santri ini juga dimaksudkan agar mereka belajar disiplin dan menghargai waktu. Dalam mahfuzhat yang diajarkan.
Seperti galibnya sebuah pondok pesantren, Pesantren al Ittihad juga tidak meninggalkan tradisi pesantren, yaitu mengaji kitab kuning, seperti pengajian kitab nahwu, sharaf, fiqih, tafsir dan lain sebagainya. Pengajian kitab kuning ini dilakukan di waktu petang dan malam hari. Pagi harinya diisi oleh kegiatan sekolah dan disiang harinya diisi oleh kegiatan ekstra kulikuler. Kegiatan rutin lainnya adalah pemantapan bahasa khususnya di dua bidang bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab dengan teorinya di terapkan disaat pelajaran sekolah dan diperaktekan dengan metode muhaddatsah dalam keseharian. Program lainnya yang menjadi prioritas di pesantren ini adalah hafalan al Qur'an. Hafalan al Qur'an ini menjadi penting sekali bagi santri sebagai calon pemimpin masyarakat dimasa yang akan datang.
Kedisiplinan para santri terlihat disaat kumandang adzan tiba, satu per satu dari mereka menuju masjid, ketika itu aktivitas pun tidak berhenti. Disela-sela menunggu santri lain, sebagian dari mereka membaca puji-pujian, shalawatan, membaca dan menghafal al Qur'an dan amalan lainnya hingga iqamah dikumandangkan.
Waktu luang tidak disia-siakan oleh mereka. Usai shalat Dzuhur para santri tersebar dengan berbagai kegiatan eksrta kulikuler sebagai sarana pengaktualisasian bakat dan hobi mereka. Olah raga, bermain music tradisional maupun modern, marawis, theater, paskibra, pramuka, PMI dan lain sebagainya.
Disamping itu juga para santri dibekali dengan program muamalat melalui koperasi, dan perkebunan tanaman hias. Dengan adanya program ini, diharapkan santri dapat hidup mandiri ketika mereka terjun ke masyarakat.
Hingga kini Pondok Pesantren al Ittihad sudah berjalan 13 tahun, tercatat guru di pondok pesantren ini secara keseluruhan mencapai 101 guru baik yang tetap maupun tidak, dengan jumlah siswa 2100 siswa. Guru yang tinggal di asrama sebanyak 48 orang, sedangkan siswa seluruhnya diwajibkan untuk tinggal di asrama. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga keseimbangan pengetahun para santri.

1 komentar:

salsabilla tour mengatakan...

asskum, kami dari www.salsabillatour.com dan berkerjasama dgn www.ms-aishah.com ,kami jual paket LA(land arrangement) untuk memberangkatkan jemaah umroh dan haji .
minat hub:082117358722(rony)