2/18/2011

TELAH TERBIT MAJALAH RISALAH NU (Majalah Resmi PBNU) Edisi 23

IKHWAN TAK AKAN BERKUASA

LAPUT

1. ANSOR: Garda Terdepan Kaderisasi NU
2. Menyoal Kaderisasi GP Ansor
3. Nusron Wahid, Ketua Umum PP GP Ansor 2011-2016: Memberdayakan Potensi Kader Ansor
4. Drs. H. Cholid Mawardi, Mantan Ketua GP ANSOR: Ansor Itu Anak NU
5. Prof. H. Kacung Marijan : Kader NU Harus Menyebar Kemana-mana

OPINI REDAKSI
Membangun Estafet Kepemimpinan NU

TAUSYIAH
Keteladanan Seorang Jenderal

ALAM ISLAMI
As’ad Said Ali: Ikhwan Tak Akan Berkuasa Di Mesir


KAJIAN TAFSIR
Hijrah Itu Perubahan: Kajian terhadap surah an-Nisa: 100 (Habis).
oleh: KH. Mustain Syafi’i / Mudzir Pesantren Madrasatul Qur’an, Tebu Ireng, Jombang

Dan informasi lainnya, juga disertai humor-humor Gus Dur yang tak kalah menariknya....

Untuk pemesanan bisa via sms:

Zakaria Anshori : 081288668961

Harga satuan : Rp. 12.000,-

Ketentuan Agen
• Menyerahkan fotocopy KTP
• Minimal pemesanan 30 eksemplar
• Discount 30 %
• Transfer Deposit

Pembayaran melalui rekening BRI Cabang KRAMAT no rek. 0335.01.001234.30.0 an. Majalah NU.

Terima kasih
ttd
Bagian Distribusi dan Sirkulasi


Fatimah Ali

2/15/2011

Antara Dua Ahmad

12 Rabi’ul Awal 570 M Allah menurunkan seorang Rasul yang dilahirkan melalui pernikahan antara seorang insan Makkah yang gagah dan tampan dengan seorang perempuan suci dari keturunan Zuhroh, dialah Abullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushai yang dinikahkan dengan Aminah bin Wahb bin Abdul Manaf bin Zuhrah bin Qushai.

Muhammad adalah namanya, disaat masa kelahirannya berbagai kejadian luar biasa Allah tampakkan sebagai tanda keistimewaan kelahirannya. Ketika lahir, ibunya memberi kabar gembira tentang kelahirannya kepada kakeknya, Abdul Muthalib. Abdul Muthalib pun kemudian datang dengan wajah gembira, lalu membawa cucunya itu ke Ka’bah dan memberinya nama Muhammad.

Muhammad sejak lahir sudah tidak bersama bapaknya, karena pada saat masih dalam kandungan Abdullah pergi ke Gaza dan kembali lagi ke Makkah. Di perjalanan ia singgah di tempat saudara-saudara ibunya di Madinah hanya sekedar beristirahat untuk menghilangkan rasa letih selama dalam perjalanan. Akan tetapi Abdullah jatuh sakit dan kafilahnya pun berangkat lebih awal ke Makkah sedangkan Abdullah tetap di Madinah. Sebulan kemudian Abdul Muthalib mengutus Haris anak sulungnya untuk mengecek kesembuhan Abdullah. Sesampainya di sana, Abdullah sudah meninggal dan sudah dikuburkan.

Seperti kebiasaan bangsawan arab ketika dikaruniai anak mereka langsung menyerahkan anaknya tersebut ke penduduk pedalaman selama delapan atau sepuluh tahun. Begitu juga dengan Aminah, ibu Aminah menyerahkan Muhammad ke keluarga bani Sa’d orang pedalaman yang sudah dikenal dalam menyusukan anak. Terdapat beberapa perempuan yang ikut serta menyusukan Muhamad di antaranya Suaibah, Halimah binti Abi Zu’aib.
Suatu ketika Muhammad beserta ibu pergi ke Madinah dengan maksud menziarahi makam Abdullah. di sana dia tinggal selama sebulan dan kemudian pulang. Di perjalanan pulang, Aminah terserang penyakit dan akhirnya meninggal di Abwa’ yaitu daerah yang berada antara Makkah dan Madinah. Kini Muhammad kecil menjadi seorang yatim piatu.
Ini hanyalah setetes dari sekian luas samudra sejarah awal Rasulullah yang tidak bisa diungkapkan di kesempatan yang terbatas ini. Akan tetapi dengan tidak mengurangi rasa hormat penulis, sebenarnya yang ingin disampaikan adalah betapa mulianya Rasulullah yang dilahirkan dari keluarga dan keturunan terhormat di lingkuran Arab.

Sedari kecil Muhammad sudah dikenal sebagai pemuda yang terpercaya, pengakuan ini tidak hanya disampaikan oleh orang yang simpati dengannya, bahkan sekalipun orang kafir yang juga sebagai musuhnya dalam berdakwah, tidak bisa lepas dari pengakuan kepribadian Muhammad yang selalu dipenuhi dengan akhlak mulia.

Sebagai pembawa risalah, Rasulullah saw. tidak sekadar diperintahkan untuk menyampaikan risalah Islam yang diwahyukan kepadanya, namun juga diperintahkan untuk menerapkannya sehingga menjadi dominan dalam kehidupan ini. Berbagai cobaan dan tantangan menghadang beliau, namun langkahnya tidak pernah surut.

Beliau adalah Nabi dan Rasul terakhir dari sekian banyak Nabi dan Rasul yang Allah utus kepada umat manusia. Kelahirannya mempunyai misi yang jelas yaitu menyempurnakan akidah dan akhlak. Diusianya yang ke empat puluh tahun, beliau resmi diangkat menjadi Nabi dan Rasul terakhir, tidak ada lagi Nabi dan Rasul setelah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib.

Dalam sejarahnya memang sejak dulu sudah banyak orang yang mengaku nabi. Pada masa Abu Bakar ra. Misalnya, kekisruhan dalam negeri sumbernya ada dua. Yang pertama adalah orang-orang yang menolak membayar zakat, dan kedua adalah para nabi palsu. Dalam Al-Bidayah wa An-Nihayah, Imam Ibn Katsir menulis judul "Fasal Peperangan Abu Bakar melawan Orang-orang Murtad dan Penolak Zakat" (cet. 1 terbitan Dar Al Kutub Al Ilmiyah, Beirut, Libanon: 2001, jilid 6 hal 307). Abu Bakar sampai membentuk sebelas ekspedisi militer untuk menumpas gerakan-gerakan tersebut.

Kalau perkara seutas tali saja membuat Abu Bakar menggerakkan pasukan militer besar, bagaimana halnya dengan nabi palsu dan pengikutnya? Jawabannya ada pada riwayat berikut: Dari Umar ra. ia berkata : Setelah Rasulullah saw. wafat orang-orang Arab banyak yang murtad. Mereka ada yang berkata, "Kami mau sholat tapi tidak mau berzakat". Maka aku mendatangi Abu Bakar dan kukatakan, "Wahai Khalifah! Lakukanlah tindakan lembut pada orang-orang itu dan jinakkan hati mereka karena mereka kini seperti binatang liar!" Abu Bakar menjawab, "Aku mengharapkan pertolonganmu tapi engkau malah datang dengan kehinaan. Engkau perkasa saat jahiliyah tapi pengecut saat Islam. Dengan cara apa aku menjinakkan hati mereka? Dengan syair yang dibuat-buat atau dengan sihir palsu? Tidak mungkin! Rasulullah Saw telah wafat dan wahyu sudah tidak turun lagi! Demi Allah aku akan memerangi mereka selama masih memegang pedang ditanganku meski mereka tidak mau menyerahkan seutas tali!"
Jika dua riwayat ini digabungkan, pada intinya Abu Bakar melakukan tindakan militer karena orang tidak mau membayar zakat dan karena ada yang mengaku menjadi nabi. Sikapnya terhadap nabi palsu ini tercermin dari pernyataannya, "dan wahyu sudah tidak turun lagi". Oleh karena itu, kedua aliran pengacau ini telah dinilai mengingkari Islam.

Kini telah sampai ke telinga kita kabar datangnya nabi terakhir yang datang dari dataran India, namanya Mirza Ghulam Ahmad. Seorang pendiri gerakan Ahmadiyah yang lahir di Qadian, India, 13 Februari 1835. Pengikutnya menganggap bahwa dia adalah sebagai Yesus atau Isa yang kedua kalinya dan begitu juga pengakuannya sebagai Mujaddid diabad ke 14, pengakuan lainnya adalah dia adalah nabi terakhir setelah nabi Muhammad saw. Dan kini pengikutnya sudah sampai ke daerah kita atau bahkan sudah ada di depan mata tapi kita tidak melihatnya ?.

Kita sadar bahwa nabi Muhammad saw. dilahirkan untuk menyempurnakan akhlak dan kita bisa merasakan apa yang kita dapatkan setelah pengikut Mirza Ghulam Ahmad ada di negara kita. Itulah faktanya, banyak sekali faktor yang menyebabkan kekacauan ini terus menerus terajadi dan terakhir di Cikeusik, Banten.

Masyarakat sudah pasti merasa resah dengan keberadaan Ahmadiyah ini, entah apa keberadaannya terus bertahan di negeri kita. Entah konstitusi, Undang-Undang, atau memang penguasa kita yang terlalu lembek menyikapinya.

kalau ditelaah lebih dalam, sebenarnya apa yang sedang melanda Indonesia hampir mirip dengan kejadian yang terjadi di masa Khalifah Abu Bakar, namun perbedaanya di masa Abu Bakar rakyat yang jadi pengkhianat dengan enggan membayar zakat, sedangkan kita penguasa yang menjadi pengkhianat dengan maraknya korupsi dimana-mana. Kunci penumpasannya hanya satu yaitu keseriusan dalam menghadapinya. Terbukti khalifah Abu Bakar sukses mengakhiri semuanya.

oleh Zakaria Anshori di post di Buletin Qabun Salim edis 6